Thursday, May 8, 2014

Sejarah Mikrokontroller



 Sesuai dengan pembahasan saya pada materi sebelumnya mengenai pengertian mikrokontroler, maka pada slide berikutnya ini penulis akan menceritakan dongeng hehehe maksudnya sejarah mikrokontroller, okeyy let's gooooo...
 langsung aja okeys , sejarah mikrokontroller itu awalnya begini nih, pada suatu hari hahhaa soriii begini nih baca kebawah !!!
 Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Mikrokontroler AVR ini memiliki arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computting) delapan bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock.
 Arsitektur mikrokontroler jenis AVR pertama kali dikembangkan pada tahun 1996 oleh dua orang mahasiswa Norwegian Institute of Technology yaitu Alf-Egil Bogan dan Vegard Wollan. Mikrokontroler AVR kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Atmel. Seri pertama AVR yang dikeluarkan adalah mikrokontroler 8 bit AT90S8515, dengan konfigurasi pin yang sama dengan mikrokontroler AVR menggunakan teknologi RISC dimana set instruksinya dikurangi dari segi ukurannya dan kompleksitas mode pengalamatannya. 

 Pada era industri komputer, bahasa pemrograman masih menggunakan kode mesin dan bahasa assembly. Untuk mempermudah dalam pemrograman para desainer komputer kemudian mengembangkan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mudah dipahami manusia. Namun akibatnya, instruksi yang ada menjadi semakin komplek dan membutuhkan lebih banyak memori, dan tentu saja siklus eksekusi instruksinya menjadi semakin lama. Dalam AVR dengan arsitektur RISC 8 bit, semua instruksi berukuran 16 bit dan sebagian besar dieksekusi dalam 1 siklus clock. Berbeda dengan mikrokontroler MCS-51 yang instruksinya bervariasi antara 8 bit sampai 32 bit dan dieksekusi selama 1 sampai 4 siklus mesin, dimana 1 siklus mesin membutuhkan 12 periode clock.  

 Dalam perkembangannya, AVR dibagi menjadi beberapa varian yaitu AT90Sxx, ATMega, AT86RFxx dan ATTiny. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing varian adalah kapasitas memori dan beberapa fitur tambahan saja. Memori merupakan bagian yang sangat penting pada mikrokontroler. Mikrokontroler memiliki dua macam memori yang sifatnya berbeda. 

Read Only Memory (ROM) yang isinya tidak berubah meskipun IC kehilangan catu daya. Sesuai dengan keperluannya dalam susunan MCS-51 memori penyimpanan program ini dinamakan sebagai memori program.  
Random Access Memory (RAM) isinya akan sirna begitu IC kehilangan catu daya, dipakai untuk  menyimpan data pada saat program bekerja. RAM yang dipakai untuk menyimpan ini data disebut sebagai memori data. 

Ada berbagai jenis ROM untuk mikrokontroler dengan program yang sudah baku dan diproduksi secara masal, program diisikan ke dalam ROM pada saat IC mikrokontroler dicetak di pabrik IC. Untuk keperluan tertentu mikrokontroler menggunakan ROM yang dapat diisi ulang atau Programble-Eraseable ROM yang disingkat menjadi PEROM atau PROM. 

 Dulu banyak dipakai UV-EPROM (Ultra Violet Eraseable Programble ROM) yang kemudian dinilai mahal dan ditinggalkan setelah ada flash PEROM yang harganya jauh lebih murah.

Pengertian Mikrokontroller

Banyak orang yang berexperimen, membuat suatu alat yang modern, yang canggih dan mampu membantu segala aktifitas setiap orang. Namun sebenarnya apa sih yang ada dibalik berhasilnya suatu alat yang dirancang, yang berbentuk sederhana namun memiliki fungsi yang luar biasa? Mikrokontroller adalah jawabannya..
setelah sekian lama, penulis absen ngeblog sekarang penulis akan coba aktif kembali..
kembali ke pembahasan, jadi apa itu mikrokontroller? dan bagaimana mikrokontroller itu dapat membuat perubahan didunia engerriing? hahaha let's gooo bahassss..

Jadi, Mikrokontroler itu adalah system computer yang seluruh atau sebagian elemennya dikemas dalam suatu chip IC, sehingga sering juga disebut single chip microcomputer.
Suatu kontroler digunakan untuk mengontrol suatu proses atau aspek-aspek dari lingkungan. Satu contoh aplikasi dari mikrokontroler adalah untuk memonitor rumah. ketika suhu naik kontroller membuka jendela dan sebaliknya. pasa masanya, kontroler dibangun dari komponen-komponen logika secara keseluruhan, sehingga menjadikannya besar dan berat. setelah itu barulah dipergunakan mikroprosesor sehingga keseluruhan kontroler masuk kedalam PCB yang berukuran cukup kecil. hingga saat ini masih sering kita lihat kontroller yang dikendalikan oleh microprosessor biasa (dalam hal ini Zilog Z80, Intel 8088, Motorola 6809 dan sebagainya).
Proses pengecilan komponen terus berlangsung, semua komponen yang diperlukan untuk membangun suatu kontroler yang dapat dikemas dalam suatu keping. maka lahirlah komputer keping tunggal (one chip microcomputer) atau disebut juga mikrokontroller. mikrokontroller adalah suatu IC dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan untuk suatu kontroller sudah dikemas dalam satu keping atau suatu chip.
dalam suatu mikrokontroller biasanya terdiri dari :
1. CPU (Central Processing Unit)
2. RAM
3. EEPROM/EPROM/PROM/ROM
4. I/O serial dan parallel
5. Timer
6. Interrupt controller

Rata-rata mikrokontroler memiliki instruksi manipulasi bit, akses ke I/O secara langsung dan mudah, dan proses interrupt yang cepat dan efisien. dengan kata lain mikrokontroller adalah solusi satu chip yang secara drastis mengurangi jumlah komponen dan biaya desain.

dan jika dilihat dari sejarahnya dapat dilihat pada kiriman berikutnya ... hehehehe